“Mari kita jaga negeri tercinta agar tak tenggelam ditelan masa dan tergilas oleh arus globalisasi yang kian menggila.
Saudaraku …
Mari jaga negeri kita ini ! keutuhannya, budayanya,
unggah-ungguhnya, karakter bangsanya.”
Begitulah sekelumit penggalan narasi Karnaval Tujuh Belasan yang disuarakan oleh ananda Nirwashita Maheswari siswi kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo dalam acara Karnaval Peringatan HUT RI ke-67 tahun 2012.
Pada kegiatan karnaval yang dilaksanakan pada hari Selasa 17 Juli 2012 SD Muhammadiyah Sukorejo mengangkat tema NEGERI TOPENG yang berhasil meraih juara I untuk tingkat SD se Kecamatan Sukorejo.
Melalui tema ini SD Muhammadiyah Sukorejo berupaya untuk menggambarkan tentang Negeri topeng. Cerita sebuah negeri
yang sungguh ngeri, negeri yang tidak lagi menjunjung tinggi moralitas, negeri yang sudah kehilangan eksistensi sebuah lembaga yang dapat memberikan ketentraman, kemanan dan kesejahteraan penghuninya.
Dengan diangkatnya tema ini diharapkan akan dapat memberikan peringatan bagi masyarakat akan pentingnya sebuah kejujuran dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Sungguh kita semua tidak ingn Negara Indonesia kita tercinta ini menjadi negeri yang penuh dengan topeng, bergelimang ketidak jujuran yang endingnya akan menuai kehancuran.
Dalam rangkaian narasi kegiatan tersebuat ada sebuah puisi yang patut kita cermati untuk sekedar introspeksi.
Di Negeri topeng, penduduknya hampir 300 juta tapi mencari 11 pesepak bola handal saja tidak bisa
Di negeri topeng, ada sejuta ladang namun rakyatnya tak pernah kenyang
Di negeri topeng info kejahatan tak pernah berhenti
Negeri topeng, negeri merdeka tapi penindasan penggusuran terjadi dimana- mana
Di negeri topeng, negeri berdaulat namun masih saja takut untuk bersikap
Di negeri topeng, negeri nan subur rakyatnya tak pernah makmur
Di negeri topeng, wakil rakyatnya berfoya rakyatnya menderita, sangat menderita
Di negeri topeng, tuntunan jadi tontonan dan tontonan jadi tuntunan
Di negeri topeng, siapa jujur bakal ajur
Di negeri topeng, yang adil bakal terkucil
Di negeri topeng, berjuang demi uang
Di negeri topeng, pendidikan jadi komodity
Di negeri topeng, sertifikasi hanya menaikkan gengsi
Di negeri topeng, penteror bom cepat dicekal teroris moral kian binal
Di negeri topeng, pencuri teri diadili pencuri kakap tak pernah tertangkap
Di negeri topeng, maling ayam diganyam maling Negara bebas berfoya-foya
Di negeri topeng, semua bisa dibeli
Di negeri topeng, negeri sejuta makelar
Di negeri topeng, poligami dicaci selingkuh dan prostitusi difasilitasi
Di negeri topeng, kejujuran menjadi barang mahal
Negeri topeng surganya kaum munafik
Sarangya kaum pembual; demi ini dan itu, untuk membela si ini dan si anu
Negeri topeng banyak penghuninya bertuhankan uang
Negeri topeng negeri selaksa sandiwara, berjuta pura-pura
Semua penghuninya bertopeng
Topeng pimpinan,
Topeng mahasiswa,
Topeng arisan,
Topeng lemburan, di negeri topeng pamitnya lembur tadahal ngeluyur……
Sungguh ngeri hidup di negeri topeng, semoga negeri kita tercinta, Indonesia Raya ini tidak menjadi negeri topeng yang penuh bopeng , penutup wajah dan mata hati. Kalaupun ada sebagaian warga yang bertopeng dan tidak jujur, semoga Allah member petunjuk bagi mereka untuk segera kembali kejalanNya. Jalan yang benar. Ihdinasyiraathal mustaqiem.
0 komentar:
Posting Komentar