Sebuah pertemuan singkat, namun sungguh memberikan pengalaman yang berharga. Pembelajaran bagaimana peduli pendidikan. Jumat, 13 Januari 2012 tepatnya untuk yang ke 3 kali bagi saya kembali bertemu dengan santri muda Ponpes Assalam Temanggung setelah mereka pamitan usai program PDL (Praktik Dakwah Lapangan) di SD Muhammadiyah Sukorejo, Ade Irawan namanya, seorang santri teladan yang baru saja mendapat tugas menangani kelas tahfidz di pondoknya. Sebuah tanggung jawab prestisius karena tidak sembarangan santri dapat mendapat tugas mulia ini. Pagi itu ia bermaksud menjemput keponakannya yang sekolah di SD Muhammadiyah Sukorejo. Karena sudah keburu pulang by angkot anak sholeh, Ade singgah sebentar di ruang tamu. Awalnya Ia bercerita bahwa ia ditahan oleh pondok dan tidak diperkenankan pulang kampung setelah lulus nanti. Ia sempat bingung karena merasa berhutang budi pada desanya. Rupanya ia termasuk special child yang mendapat rizki subsidi biaya pendidikan. Adalah Desa Simbar Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara yang memberinya subsidi. Di Simbar tempat Ade di besarkan terdapat program subsidi biaya pendidikan bagi lulusan SD/MI. Anak-anak yang hendak melanjutkan sekolah namun tidak punya biaya maka akan dibantu oleh Pemerintah Desa, bisa mencapai 100% total biaya sekolah termasuk uang sakunya atau hanya sebagian saja menyesuaikan dengan kondisi ekonomi orang tua. Program ini memerlukan biaya yang tidak sedikit tentunya, karena kita tahu untuk menanggung biaya sekolah sekaligus biaya hidup satu anak saja tidak cukup satu atau dua juta. Dana subsidi tersebut diperoleh dari zakat amwal warga Simbar yang disetor seusai panen sayur. Subhanallah… 11 tahun sudah program ini berjalan. Warga yang saat ini dipandegani oleh bapak harto, S.H. benar-benar menunjukkan begitu besar perhatiannya terhadap nasib pendidikan kaum lemah.
Pada angkatan pertama sebagai uji coba yang dibiayai hanya satu anak Nur Ikhsan namanya, sekarang sedang menempuh studi magister di LIPIA Jakarta. Beberapa anak angkatan kedua sekarang sudah menjadi pendidik di Ponpes Assalam Temanggung . Angkatan ke tiga diberangkatkan 11 anak dari desa yang tidak lebih besar dari Desa Kebumen Kec. Sukorejo. Mas Ade yang merupakan angkatan ke-3 sekarang sudah hampir lulus Madrasah Aliyah dan nyatri, karena memang subsidi biaya pendidikan ini diberikan bagi siapa yang mau melanjutkan sekolah sekaligus mukim di pondok pesantren. Benar-benar program yang luar biasa, pantut untuk menjadi tauladan. Ini menggambarkan bahwa para punggawa desa Simbar paham betul dengan firman Allah SWT dalam Alqur’an Surat Annisa : 9-10 serta serius mengamalkan melalui langkah strategis program Subsidi Pendidikan .
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.
10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
Mereka sungguh khawatir kalau generasi penerus yang mereka miliki berpendidikan rendah, bodoh, dan berujung pada kemiskinan. Bahkan yang lebih menghawatirkan lagi barang siapa yang fakir maka akan dekat dengan kekufuran. Mereka sadar betul kalau dalam setiap harta yang dimiliki ada hak untuk orang-orang lemah, kaum dhuafa’ sehingga setiap habis panen kol dan kentang warga Desa Simbar berlomba untuk menunaikan zakat amwaal. Zakat ditunaikan, anak putus sekolah tertolong, Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda. Barang siapa yang menolong kebaikan maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula, begitupun sebaliknya. Sejak program itu dijalankan subhanallah, hasil panen menjadi melimpah ini barokah-Nya. Inilah ayat kauniyah Sang Khaliq yang kadang terlewatkan dari bacaan. Sudah sangat hafal memang Lainsyakartum laazidannakum, tapi seringkali yang dilakukan justru sebaliknya. Semoga program ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang peduli akan nasib pendidikan kaum dhuafa. ---mas bambang sirap---
hanya Allohu akbar kata yang tepat untuk menghargai betapa mulia mereka yang menjadi pengikuti Nabi Muhammad dengan tulus
BalasHapus